Gak terasa, uda lebih dari 2 minggu waktu kuhabiskan bersama keluargaku di Bontang. Kota asalku, kota tempat kelahiranku, kota tempat aku dibesarkan. Memanfaatkan libur semester ganjil, sekaligus ajang untuk merayakan moment natal dan tahun baru bersama keluarga. Bahagia yang tak terkira! Itulah yang kurasa ketika pertama kali aku menginjakkan kaki di halaman depan rumahku, setelah kurang lebih 1 tahun aku tak berada di sana dan saat bertemu dengan keluarga besarku di rumah.
Bertemu mereka dalam keadaan sehat, itu sudah membuatku sangat bersyukur. Apalagi ketika melihat senyum mereka, membuatku semakin ingin terus mengucapkan syukur terdalam buat kesempatan emas yang Tuhan berikan ini. Hari demi hari kulewati, kutatap wajah tiap anggota keluargaku. Wah, aku terkaget ketika melihat postur tubuh keponakan dan adik-adikku yang sangat jauh berbeda ketika dulu aku berangkat meninggalkan kota Bontang. Mereka semakin besar! Tatapanku terhenti pada kedua orangtuaku. Rambut yang dulu segar, kini tampak memutih. Tubuh ayah yang dulu tinggi, tegap, dan tampak perkasa.. Kini mulai membungkuk, keriput, dan seakan menunjukkan raut kelemahan. Mama yang dulu tampak muda, putih, dan segar.. Kini tampak tua, hitam, dan keriput. Aku sadar akan kenyataan ini, bahwa waktu terus berputar dan mau tidak mau, semua akan berubah.
Waktu inipun tidak kubuang begitu saja, kucoba untuk melakukan banyak hal yang berkesan sebelum tiba waktunya aku harus kembali ke kota Makassar. Mulai dari bertemu teman-teman gereja (melayani bersama), mengunjungi tempat-tempat hiburan bersama saudara dan teman-teman, dan tidak lupa mengabadikannya dalam bentuk video atau foto.
Satu hal yang menarik perhatianku dan akan terus terngiang dalam memoryku, yaitu ketika aku berkunjung ke tempat ayahku bekerja. Oh God, pekerjaan yang melelahkan! Itulah yang ada dalam benakku pertama kali ketika melihat suasana di tempat itu. Mama dengan sigapnya mengomandokan mereka yang bekerja untuk ayah.
Ayahku membangun usaha meubel kecil-kecilan. Itulah sumber utama penghasilan kluarga kami. Sedih juga, ketika aku harus mendengar ayah dan ibu bercerita mengenai pasang surut usaha ini. Gak jarang, usaha ini mengalami kemunduran oleh macam-macam faktor. Ingin rasanya aku menangis ketika harus menyadari betapa susahnya kedua orangtuaku bekerja untuk membiayai perkuliahan kami. Namun dibalik cerita suka dan duka itu, ada sebuah harapan dan impian kedua orangtuaku yang ditanamkan kepada kami. Mereka ingin kami menjadi anak-anak yang berhasil, anak-anak yang sukses. Sejenak akupun ingin memeluk mereka dan mencium mereka.
Hal ini membuatku tersadar, betapa berharganya mereka. Aku semakin yakin untuk terus berjuang dalam perkuliahan ini. Seberapapun sulitnya, aku harus hadapi itu.. Sampai mimpi mereka terwujud. Kalau mereka bisa berjuang untuk kami, kenapa tidak aku juga akan berjuang untuk mereka! Bahkan sampai dayakupun sudah habis. Semua untuk mereka!
Love u mom, dad!!
:'*
hohohoho... ternyata akuu punya bakat juga untuk menuliss dan membuat sebuah artikel. Ada banyak hal yang selama ini kupendam dalam hidupku dan aku tidak tau harus menuangkan semua itu kemana.. dan akhirnya kutemukan sebuah wadah untuk menumpahkan segala apa yang ada di hati, dan pikiranku... Apapun yang akuu tuliss,, itulah yang menjadii bagian darii hidupku.. entah baik ataupun buruk, satu hal yang kutahu bahwa tak ada manusia yang sempurna!!! so... Welcome to My Diary^^
3 komentar:
the best 4 u friendddddddddddddddddd,,,,,,, lakukan yang jadi bagianmu
Hemm... Can i know, who are u??
Yanus?? Hoh.. Kiraen sapa.. Hehe.. Oke deh! Thanks :)
Posting Komentar