Melii's Diary

menjadii sosok gadis yang polos,, dan selalu ingin melakukan yang terbaik untuk orang-orang di sekitar dan orang-orang tersayang terlebih untuk Tuhan yang selalu ada dan menjadi kekuatan dalam setiap detik hidup yang kujalani..

HOME | MY PROFIL

Senin, 24 Januari 2011

Berhikmat Dooooooooonnnkkk.........

"Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik."
(Yakobus 3:17)

Ada sebuah cerita neh... Sebut aja si Nana. Waktu shoping en lagi milih baju, si Nana bingung.. Kemudian dia bertanya pada Tuhan. "Tuhan.. Aku bingung nih, warna baju yang cocok mana yah.. Pilihin donk??" Tiba-tiba Tuhan menjawab, "maap nak, I'M your FATHER, not your MOTHER." hahahaha...
Ada satu kisah lagi, sebut aja si Roy. Dia pengen banget dapet pacar trus dia berdoa "Tuhan... Siapa orang yang akan jadi pacarku yak?? Berikanlah aku tanda. Jika ada cewek yang melintas di depan rumahku pada pukul 16.00 ini, dialah yang KAU kirimkan kepadaku." Tepat seperti doanya.. Pada pukul 16.00 ada cewek yang melintas di depan rumahnya, tapi si Roy gak mau. Lho, kok?? Ya iyalah! Orang yang lewat nenek-nenek sebelah rumah! Jelas aja si Roy ngedumel sendiri.. Wuakakakakak....

Guys, apa yang ada di benakmu mengenai ilustrasi di atas??
Seringkali kita bertanya pada Tuhan mengenai "Hal-hal konyol" yang nggak perlu dipertanyakan. "Lho, jadinya kalo ngambil keputusan....nggak usah nanya TUHAN geeetooo?!" Oh..no.no...!! Maksudnyaaaa.. Coba kita pikir, masa Tuhan tuh mengurusi segala detail hal-hal kecil yang berhubungan ama perlengkapan pribadimu. Ato...pas lagi mau ambil keputusan...tanya Tuhan terus, padahal Dia uda ngasih jawaban YA ato TIDAK,, ehh..tapi teteeep aja ngulang nanya..nanya..en nanya lagi. Wuah... Itu mah 'ketik C spasi D... Cape Deh :P'. Untung Tuhan gak ngomong gitu. Guys, mengandalkan TUHAN itu BAGUS. Caranya?? Berdoa minta hikmat, percayalah bahwa Tuhan akan mengajarkan hal-hal yang bisa mendewasakan kita. Tuhan tuh pengen kita untuk lebih "Berpikir" en "Bertindak", ketimbang suka 'Nanya' doank! Kan uda dikasi hikmat? Tul gak???

Bingung nentuin sikap.. Ngambil keputusan yang tepat?? Inget! Berhikmat gitu lho! Semua yang murni, yang gak mikirin diri sendiri, suka damai, memiliki belas kasih, nggak munafik dan memihak.. Itulah ciri hikmat dari Tuhan..
So... Belajar utuk lebih berhikmat yuuukk...!!!^_^

Akhir Liburanku

Minggu, 16 januari 2011 pukul 05:43, kubuka mata dari tidurku dan melihat sekitarku. Ckckck... Aku sudah benar-benar ada di makasar dan tak lagi mendengar suara ocehan mamah, suara ocehan keponakan, daan terlebih ocehan si kecil Riel (keponakan terkecilku yang berusia 2 tahun).

Dengan ditemani bunyi hujan yang tak henti-hentinya turun sejak aku menginjakkan kaki di kota makassar ini, akupun mencoba menenangkan diriku sendiri dari bayang-bayang kota Bontang yang baru kemarin kutinggalkan. Banyak kenangan indah kurasakan pada liburan kali ini, mulai dari suasana rumah yang sangat kental dengan kekeluargaannya, pasang surut usaha yang juga sering muncul di tengah keluarga, sampai perjalanan panjang mengitari kota Bontang bersama teman-teman di gereja. Sungguh, kalau bukan alasan melanjutkan kuliah mungkin sampai saat ini tak ada niatku meninggalkan kota yang masih tampak kecil namun indah itu.

Kembali menikmati suasana kampus, terjun pada pelayanan yang JUJUR.. Terkadang membuatku jenuh (karna masalah dan tekanan-tekanan luar yang gak berhenti mengganggu pelayananku).. Dan lagi, melakukan pekerjaan rumah yang cukup menguras energiku. Oh God, berpikir ini membuatku ingin segera menyelesaikan semua pendidikanku disini dan kembali bersama mereka yang kusayangi dan menyayangiku. Tapi apa daya., masih sangat panjang perjalananku! Butuh waktu lama untuk mewujudkan impian itu. Tapi aku percaya, itu waktunya Tuhan. Semua akan indah pada waktunya.

Sebelum meninggalkan kota Bontang menuju ke Makassar, entah mengapa perasaan hatiku seperti sedang dibebani sebuah batu besar yang membuatku terasa sangat berat untuk kembali ke kota Makassar. Bahkan tak malu-malu kuceritakan bagaimana aku meneteskan banyak airmata ketika sampai di rumah (makassar) kemudian memutar beberapa video yang sempat kuambil ketika berada di Bontang, dan kemudian mendengar lagu-lagu Praise n Worship dari True Worshipper yang membuatku teringat dengan suasana rumah di sana. Oh God, rasanya ingin segera kembali ke sana dan kembali memeluk mereka. Tapi aku tahu, aku gak boleh egois. Di balik kerinduan yang terdalam itu, masi ada segumpal harapan kedua orang tuaku yang masih harus kujalani sampai mampu terwujudkan. Dengan berbekal doa kedua orangtuaku dan usaha kerasku, aku bakal berusaha sekuat mungkin sampai mimpi mama dan papaku terwujud dan kerinduanku untuk kembali menikmati suasana terbaik bersama mereka yang tersayang juga bisa kurasakan kembali.

Miss u all :')

Jumat, 14 Januari 2011

Don't be cry mom!!

Di pagi hari ini, kali pertama aku melihat tetesan airmata mengalir dari mata sang ibu. Serasa teriris-iris hatiku ketika melihat tetesan airmata itu. Beban mama tampak terlihat dari raut wajah sedihnya. Rasanya ingin aku memeluknya, tapi entah mengapa aku tak sanggup memeluk tubuh itu. Aku tak sanggup merasakan betapa sedih hati perempuan tua yang telah melahirkan aku.

Tetesan airmata itu keluar dari perasaan sakit yang mendalam dari rintihan hati mama. Tentang sebuah kisah yang tak bisa kuungkapkan. Tentang apa yang terjadi di masa lalu dalam keluargaku, dan sampai detik ini sangat berbekas.

Kata maaf yang mendalam dari dulu sudah terucap dari mama, tapi entah mengapa mereka yang bersalah seakan tak merasa bersalah dan seringkali tak menghiraukan harapan mama. Rasanya aku ingin berteriak pada mereka, "hey.. Taukah kamu.. Beliau orangtua kita, tidak bisakah kamu membahagiakan beliau sedikiit saja?? Tidak bisa kah kalian tidak menyalahkan beliau?? Bahkan sampai detik ini mereka masih menyayangi kalian?? Adakah sedikit hati kalian mengerti dan tau apa yang jadi impian beliau???".

Kalimat-kalimat itu mungkin hanya akan terucap dalam hati. Aku tak mampu berucap apa-apa, karna aku sendiri juga belum bisa membuktikan kepada orangtuaku bagaimana aku bisa membahagiakan mereka.

Beban mama dan papa makin bertambah. Ingin rasanya aku membantu mereka dengan cara apapun. Tapi apa daya, aku masi belum mampu. Satu-satunya jalan, aku harus melewati proses yang panjang dahulu, setelah itu menjadi apa yang mereka mau tentu saja dengan pertolongan Tuhanku yang dahsyat. Sehingga, tak lagi airmata kesedihan dan raut wajah sedih yang nampak, tetapi wajah berseri dan air mata kebahagiaan yang terlihat jelas dari beliau..

So, don't be cry mom! :')

Minggu, 09 Januari 2011

Tentang Liburanku..

Gak terasa, uda lebih dari 2 minggu waktu kuhabiskan bersama keluargaku di Bontang. Kota asalku, kota tempat kelahiranku, kota tempat aku dibesarkan. Memanfaatkan libur semester ganjil, sekaligus ajang untuk merayakan moment natal dan tahun baru bersama keluarga. Bahagia yang tak terkira! Itulah yang kurasa ketika pertama kali aku menginjakkan kaki di halaman depan rumahku, setelah kurang lebih 1 tahun aku tak berada di sana dan saat bertemu dengan keluarga besarku di rumah.


Bertemu mereka dalam keadaan sehat, itu sudah membuatku sangat bersyukur. Apalagi ketika melihat senyum mereka, membuatku semakin ingin terus mengucapkan syukur terdalam buat kesempatan emas yang Tuhan berikan ini. Hari demi hari kulewati, kutatap wajah tiap anggota keluargaku. Wah, aku terkaget ketika melihat postur tubuh keponakan dan adik-adikku yang sangat jauh berbeda ketika dulu aku berangkat meninggalkan kota Bontang. Mereka semakin besar! Tatapanku terhenti pada kedua orangtuaku. Rambut yang dulu segar, kini tampak memutih. Tubuh ayah yang dulu tinggi, tegap, dan tampak perkasa.. Kini mulai membungkuk, keriput, dan seakan menunjukkan raut kelemahan. Mama yang dulu tampak muda, putih, dan segar.. Kini tampak tua, hitam, dan keriput. Aku sadar akan kenyataan ini, bahwa waktu terus berputar dan mau tidak mau, semua akan berubah.

Waktu inipun tidak kubuang begitu saja, kucoba untuk melakukan banyak hal yang berkesan sebelum tiba waktunya aku harus kembali ke kota Makassar. Mulai dari bertemu teman-teman gereja (melayani bersama), mengunjungi tempat-tempat hiburan bersama saudara dan teman-teman, dan tidak lupa mengabadikannya dalam bentuk video atau foto.

Satu hal yang menarik perhatianku dan akan terus terngiang dalam memoryku, yaitu ketika aku berkunjung ke tempat ayahku bekerja. Oh God, pekerjaan yang melelahkan! Itulah yang ada dalam benakku pertama kali ketika melihat suasana di tempat itu. Mama dengan sigapnya mengomandokan mereka yang bekerja untuk ayah.


Ayahku membangun usaha meubel kecil-kecilan. Itulah sumber utama penghasilan kluarga kami. Sedih juga, ketika aku harus mendengar ayah dan ibu bercerita mengenai pasang surut usaha ini. Gak jarang, usaha ini mengalami kemunduran oleh macam-macam faktor. Ingin rasanya aku menangis ketika harus menyadari betapa susahnya kedua orangtuaku bekerja untuk membiayai perkuliahan kami. Namun dibalik cerita suka dan duka itu, ada sebuah harapan dan impian kedua orangtuaku yang ditanamkan kepada kami. Mereka ingin kami menjadi anak-anak yang berhasil, anak-anak yang sukses. Sejenak akupun ingin memeluk mereka dan mencium mereka.

Hal ini membuatku tersadar, betapa berharganya mereka. Aku semakin yakin untuk terus berjuang dalam perkuliahan ini. Seberapapun sulitnya, aku harus hadapi itu.. Sampai mimpi mereka terwujud. Kalau mereka bisa berjuang untuk kami, kenapa tidak aku juga akan berjuang untuk mereka! Bahkan sampai dayakupun sudah habis. Semua untuk mereka!

Love u mom, dad!!
:'*